Rabu, 29 September 2021

PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI MORAL BAGI GENERASI PENERUS

Apabila kita melihat dari sudut pandang psikologi perkembangan, dunia nampak semakin tua, manusia semakin cerdas, pengetahuan semakin dewasa, dan teknologi pun semakin canggih. Namun di balik semua itu, apakah kehidupan kita menjadi semakin baik, semakin nyaman, dan semakin sejahtera baik secara lahiriah maupun bathiniah? Mungkin tidak, bahkan sebaliknya. Kehidupan kita nampaknya semakin mundur dan terpuruk, reformasi kita gebablasan, korupsi semakin terang-terangan dan merajalela, krisis multi dimensi pun tak kunjung selesai. Bangsa ini nampaknya sudah cukup lelah melihat, menyaksikan dan mengalami keadaan yang demikian. Seperti dikemukakan oleh Dedi Supriadi (Pikiran Rakyat, 12 Juni 2001: 8-9), bahwa orde baru berakhir, dan muncul era reformasi. Era ini menyaksikan sosok bangsa ini yang lunglai, terkapar dalam ketidakberdayaan akibat berbagai krisis yang dialaminya.

Keadaan tersebut tidak saja mengakibatkan terpuruknya ekonomi, tetapi juga mengakibatkan merosotnya kualias hidup, bahkan merosotnya martabat bangsa. Apakah gerangan yang menyebabkan semua itu? Kalau kita telaah mungkin akan muncul sederetan faktor penyebab. Ada yang mengatakan karena pejabatnya tidak jujur, korup, penegak hukumnya tidak adil, rakyatnya tidak produktif, karyawan bawahannya tidak loyal, tidak bisa kerjasama, tidak empati, tidak mempunyai keteguhan hati dan komitmen, pelajar dan mahasiswanya tawuran, dan sebagainya.

Kalau kita simak dari uraian di atas, faktor penyebab utamanya adalah masalah nilai moral, sekali lagi nilai moral. Mungkinkah nilai moral sudah hilang di Negara kita? Mungkinkah nilai moral sudah tidak dimiliki oleh generasi penerus bangsa? Seperti dikatakan oleh Pam Schiller dan Tamera Bryant (2002: viii), bahwa jika kita meninggalkan pelajaran tentang nilai moral yang kebanyakan sudah berubah, kita, sebagai suatu negara, beresiko kehilangan sepotong kedamaian dari budaya kita. Timbullah pertanyaan, apakah pelajaran tentang nilai moral di negara kita selama ini telah diabaikan?

Apakah yang dimaksud dengan pendidikan nilai moral itu?

Jadi, pendidikan nilai moral adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh manusia (orang dewasa) yang terencana untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik (anak, generasi penerus) menanamkan ketuhanan, nilai-nilai estetik dan etik, nilai baik dan buruk, benar dan salah, mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban; akhlak mulia, budi pekerti luhur agar mencapai kedewasaannya dan bertanggung jawab. Adapun ruang lingkup materi pendidikan nilai moral antara lain meliputi: ketuhanan, kejujuran, budi pekerti, akhlak mulia, kepedulian dan empati, kerjasama dan integritas, humor, mandiri dan percaya diri, loyalitas, sabar, rasa bangga, banyak akal, sikap respek, tanggung jawab, dan toleransi (Pam Schiller dan Tamera Bryant, 2002), serta ketaatan, penuh perhatian, dan tahu berterima kasih.

Kita seringkali menyaksikan pada media massa elektronik dan cetak, fenomena tingkah laku amoral remaja yang semakin hari semakin meningkat, dari tindakan amoral yang paling ringan, seperti: membohong, menipu, perilaku menyontek di sekolah, tidak menaati pera turan, melanggar norma, mencaci maki, sampai pada tingkat yang paling menghawatirkan, mencemaskan dan meresahkan orang tua dan masyarakat, bahkan mengganggu ketertiban umum, kenyamanan, keten traman, dan kesejahteraan, serta merusak fasilitas umum, seperti: mencuri, menodong/merampok, menjambret, memukul, tawuran pelajar, tindak kekerasan, kriminal, mabuk, dan bahkan sampai membunuh, serta mutilasi. Dalam artian lain, perilaku amoral ini mengancam keselamatan fisik dan jiwa diri mereka dan orang lain. Pada tataran akademi di jenjang SMP seringkali terjadi tawuran antar pelajar, pada jenjang SMA tawuran pelajar frekuensinya meningkat, dari saling mengejek dan mencaci, saling lempar batu, saling memukul, dan bahkan menggunakan senjata tajam sehingga seringkali terjadi saling bunuh, sehingga pada jenjang ini mereka mendapatkan julukan “SMA tawuran”. Pada gilirannya di tingkat Perguruan Tinggi mereka bertambah agresif dan pemberani, mereka menjadi pendemo yang tangguh, tidak hanya lawan sebaya sesama mahasiswa yang dijadikan musuh, tetapi aparat pun dilawan, bahkan berani mencaci maki para pejabat, dan pemimpin negara walaupun nyawa menjadi taruhannya, mereka nyaris tidak pernah takut. Padahal lawan mereka adalah orang - orang yang seharusnya mereka tolong, hormati, hargai, dan segani. Seperti yang kita saksikan di TV dan Koran sering sekali terjadinya demo dan bentrokan mahasiswa dengan aparat negara.

Remaja sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran dan posisi yang strategis. Mereka merupakan harapan masa depan bangsa. Maju atau mundurnya bangsa dan negara ada di pundak mereka. Kalau mereka maju maka majulah negara, tetapi kalau meraka bobrok, mundur, dan loyo, maka mundurlah negara. Sudut pandang psikologi para remaja sebagai generasi penerus memiliki potensi yang bisa dikembangkan secara maksimal. Potensi mereka yang prospektif, dinamis, energik, penuh vitalitas, patriotisme dan idealisme harus dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan yang terrencana dan terprogram.

Remaja sebagai generasi penerus juga memiliki kemapuan potensial yang bisa diolah menjadi kemampuan aktual. Selain itu juga memiliki potensi kecerdasan intelektual, emosi dan sosial, berbahasa, dan kecerdasan seni yang bisa diolah menjadi kecerdasan aktual yang dapat membawa mereka kepada prestasi yang tinggi dan kesuksesan. Mereka memiliki potensi moral yang dapat diolah dan dikembangkan menjadi moral yang positif sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa dan Negara yang penuh dengan kejujuran, tidak korup, semangat yang tinggi dan bertanggungjawab. Potensi mereka yang prospektif, dinamis, energik, penuh vitalitas, patriotisme dan idealisme telah dibuktikan ketika zaman pergerakan nasional, pemuda pelajar telah banyak memberikan kontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal itu bisa terwujud apabila semua potensi mereka dikembangkan dan salah satunya adalah potensi moral. Oleh karena itu, remaja sebagai generasi penerus harus diselamatkan melalui pendidikan nilai moral. Sehingga harkat dan martabat bangsa bisa terangkat. Kualitas hidup meningkat, dan kesejahteraan serta kenyamanan pun bisa didapat.

Melihat dan memperhatikan fenomena dan kondisi ideal remaja sebagai generasi penerus, maka pendidikan nilai moral perlu ditanamkan sejak dini dan harus dikelola secara serius. Dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan program yang berkualitas. Misalnya dengan jumlah jam pelajaran yang memadai, program yang jelas, teknik dan pendekatan proses pembelajaran yang handal serta fasilitas yang memadai. Jika hal ini bisa dilaksanakan dengan baik, niscaya generasi akan memiliki moral yang baik, akhlak mulia, budi pekerti yang luhur, empati, dan tanggung jawab. Sehingga yang kita saksikan bukan lagi kekerasan dan tawuran, melainkan saling membantu, menolong sesama, saling menyayangi, rasa empati, jujur dan tidak korup, serta tanggungjawab. Jangankan memukul atau membunuh, mengejek, mengeluarkan kata-kata kotor dan menghina teman pun tidak boleh karena dinilai sebagai melanggar nilai-nilai moral.


11 komentar:

  1. Pendidikan nilai moral memang sangat penting bagi generasi sekarang👍

    BalasHapus
  2. Miris sekali menyaksikan banyaknya remaja negeri ini yang terus menerus terkikis nilai moralnya, khususnya dalam hal empati terhadap lingkungan sekitar. Saya memahami hal ini sebagi efek dari tumbuhnya rasa individualisme dan egoisme. Ditambah kemudahan dalam mengakses dan melalukan banyak hal, membuat kemandirian ini kemudian di salah artikan. Sehingga remaja kita tampak seperti hidup dalam tembok yang membatasi mereka dari dunia luar.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Moral dipengaruhi oleh didikan orang tua dan siapa saja yang berada di sekitarnya

    BalasHapus
  5. keren blognya mama kamu pasti bangga

    BalasHapus
  6. nilai moral memang sangat penting terhadap generasi sekarang

    BalasHapus
  7. Hebat sekali anakku, semangat terus🥰

    BalasHapus
  8. pendidikan moral sangat penting bagi generasi sekarang

    BalasHapus

Agama Mempengaruhi Gaya Hidup Manusia Dalam Perkembangan Zaman

Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan dan peribadatan Kepada Tuhan serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, serta pandangan...